Indahnya Ikhlas


Bismillahir-Rahmanir-Rahim:
Orang yang Ikhlas itu keren. Dicaci atau dipuji, rasa hatinya tetap dalam kontrol. Ketika ada orang yang menghinanya, maka si penghina seperti sedang menghina udara yang diliputi bukit-bukit gunung, sesuatu yang tak tampak tapi memesona, sehingga kehinaan itu kembali pada si penghina. Seperti Gema.
Orang yang ikhlas itu keren. Ketika ia menyukai kekayaan, maka kekayaan pun berbondong-bondong menghampirinya. Tapi si ikhlas tidak kemaruk, ia pilih kekayaan yang halal dan bermanfaat saja bagi dirinya dan semesta. Sehingga justru, bukan si ikhlas yang sibuk mengejar kekayaan, tapi para kekayaanlah yang unjuk gigi di hadapannya. "Pilih aku saja!" begitu pinta beberapa kekayaan yang berburu sentuhan si ikhlas.
Orang yang ikhlas itu keren. Ketika ia menyukai seseorang maka yang disukainya merasa termagnetisasi dan ingin mendekatinya. Yang disukainya merasa aman jika berdekat-dekatan dengan orang yang ikhlas. Sulit menolak cinta orang yang ikhlas.Orang yang ikhlas itu keren. Dadanya lapang. Nafasnya penuh kemaafan. Langkahnya ringan dan terarah. Ia tidak merasa bingung dengan dirinya, sebab ia hanya merasa menjalani hidup yang sudah diaturNya. Dia bergerak bukan karena keinginannya, tapi ia bergerak karena Tuhan menggerakkannya. Jadi, gerakannya nyaris sulit bernuansa kesia-siaan apalagi bermaksiat.
Mengapa demikian, karena ikhlas itu itu kosong (bersih) dan berada di bawah (tawadhu). Sedangkan energi pun air menglir ke tempat yang kosong dan rendah. Sehingga berbondong-bondonglah energi kehidupan menghampirinya, sehingga saking banyaknya, ia pun terus berbagi ke semesta. Dan jika pun ada energi negatif yang turut hadir, maka otomatis terpental darinya, sebab wadah hati yang kosong dan rendah itu sudah disaring oleh istighfar yang penuh dengan kemaafan.
Ya Allah, jadikanlah kami orang yang ikhlas, dan berikanlah kami tanda-tandanya, dan jauhkanlah kami dari kemusyrikan, kesombongan, dan kemunafikan....

Kekuatan MENERIMA
Ketika Masalah Hadir maka yang sebaiknya pertama kali Anda lakukan adalah melakukan “Penerimaan”. Artinya, ketika hadir masalah maka terimalah masalah itu sepenuhnya sebagai titipan yang indah untuk Anda. Walau secara kasat mata masalah itu tidaklah indah, namun secara tak kasat mata masalah itulah yang sedang memperindah jiwa Anda. Terimalah masalah Anda tanpa diiringi dengan sikap mengeluh dan menyalahkan, baik itu menyalahkan diri sendiri, menyalahkan orang lain, apalagi sampai menyalahkan Tuhan.
Ketika Anda menerima masalah Anda sepenuhnya berarti Anda menjaga jiwa Anda tetap disucikanNya, tetap harmonis dan selaras dalam ketaqwaan. Sebab Anda telah yakin sepenuhnya bahwa Allah tidak akan memberikan masalah kepada orang yang salah, sehingga Anda adalah orang yang paling tepat untuk diamanahi masalah Anda tersebut. Masalah Anda adalah PAS sekali untuk Anda, maka TERIMAlah.
Setelah Anda terima masalah itu, berikutnya adalah lakukanlah Introspeksi, untuk memahami apakah masalah ini hadir sebagai HUKUMAN ataukah hadir sebagai UJIAN. Ciri-ciri bahwa masalah tersebut hadir sebagai HUKUMAN adalah bahwa Anda mendapatkan masalah itu karena berbagai dosa yang telah Anda lakukan, biasanya “enaknya” di depan dan ujungnya masalah (hukuman yang tidak enak).
Sedangkan ciri bahwa masalah itu hadir sebagai UJIAN, biasanya ia hadir ketika Anda hendak mencapai sebuah visi atau tujuan tertentu yang mulia, maka tentunya akan diawali dengan berbagai ujian yang kita sebut sebagai masalah, biasanya “enaknya” (hasil yang sukses) di belakang, karena memang di depannya sudah dipenuhi dengan berbagai permasalahan (ujian yang tidak enak).
Jika masalah itu berupa HUKUMAN maka berISTIGHFARlah, salah satunya dengan cara mendzikirkan “Astaghfirullaahal ‘azhiim, wa atuubu ilaiih, laa haula wa laa quwwara illaa billaah”. Dan jika masalah itu berupa UJIAN maka BESARkanlah ALLAH, salah satunya dengan cara mendzikirkan “Subhanallah, Alhamdulillah, walaa ilaaha illaallaahu, wallaahu Akbar”.
Inilah sebuah PENGAKUAN sejati, jujur pada diri sendiri dan mengaku lemah di hadapan Allah SWT, sehingga dzikir istighfar, tasbih, hamdalah, tahlil, dan takbir menjadi penuh makna, bukan hanya sekedar ucapan yang dilafalkan dengan super cepat dengan maksud untuk memenuhi target dalam jumlah bilangan tertentu...
So, terima saja Masalah anda, maka insya Allah Anda akan mulai dikuatkanNya....
Wallahu alam
Salam Cahaya Hati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar